Me and The World

Me and The World
Lonely and Forgotten
Powered By Blogger

Jumat, 13 Agustus 2010

Thiz Time is Right for Your Help

a story about religion in the reality


       Minggu cerah dihari itu, sinar mentari yang menawan elok, tak membuat hati Nick tenang untuk sesaat. Nick adalah anak berusia 12 tahun, yang gemar mendengarkan musik terlihat sedang berkonsentrasi penuh pada buku yang ia pegang di kamar tidurnya. Entah ia menghafal, membaca,  atau hanya sekedar melihat tapi tampak ia seperti orang yang sedang stress. Dan inilah yang terjadi, besok ia akan mengadapi ulangan tengah semester Biologi. Dan kau tau apa yang ia pikirkan saat ia melihat jadwal ulangan tengah semester,,, kukira seperti ini, "Ya, Tuhanku. Haaaa,,,,besuk Biologi ..... aduhh bahan biokan banyak sekali susah lagi aku pasti nggak bisa!". Sekarang kita ikuti ceritanya.
      Nick membaca dan menghafal setiap lembar halaman buku biologi, ia tampak membaca dengan sabar walaupun dalam hatinya kesesalan dan rasa sebel  masih terngiang di otaknya. Di hari Minggu, ia masih saja harus belajar untuk UTS, tapi apa boleh buat jika ia tak belajar maka ia akan mendapat nilai paling buruk dalam sejarah hidupnya. Jam demi jam berlalu, suasana-suasana siang sudah mulai berubah menjadi sore, tapi tetap keluhan-keluhan dari mulut Tim tak kunjung habis. Ia terus mengeluh kenapa ia tak bisa cepat menghafal dan ia mengeluh karena kelelahan belajar, juga bahan untuk UTS masih banyak. Langit tampak mendung, ia menyalakan lampu kamarnya. Sesekali ibunya datang untuk mengajak/mengobrol, sesekali ayahnya datang untuk menggodanya.Sesekali senyum tawa menghiasi pipi manisnya. Ia terus saja menghafal sampai malam tiba, iapun mandi. " Oh, Tuhan berapa lamakah lagi aku harus belajar. Aku sudah cape, apalagi bahannya cukup banyak padahal ini sudah malam" kata Nick dalam hati. Memang Nick belajar agak lambat apalagi saat menghafal. Jam 11 malampun tiba, keluarganya sudah terlelap. Hanya ayahnya yang masih bangun. "Tuhan, aku sudah tak sanggup, badanku sudah lemas sekali, mulutku sudah lelah menghafal, dan otakku sudah mengantuk untuk menyimpan data-data yang kuhafalkan, besuk pasti aku tak bisa mengerjakan, besuk pasti nilaiku jelek!!."keluhnya. Akhirnya jam 12 pun tiba tapi kini ia sudah agak baikan, sudah mulai habis bahan yang ia hafalkan, apalagi setelah ayahnya menengok ia. Ia seperti diberi dorongan/semangat. Nick pun melihat televisi, mencoba mencari saluran tv yang bisa membuatnya menghilangkan kantuk. Dan ada acara lucu, Tim melihat dan tertawa. Ia menjuluki presenter tv lawak itu Doubl Eh, ia merasa Tuhan menyediakan teman untuknya sambil belajar. Ia belajar sambil sesekali melihat tv lawak tadi, keluhan rasanya habis dari mulutnya. Rasa lelah seperti hilang. Akhirnya ia selesai, namun sayang acara tv tadi sudah berakhir, ia sedih. Iapun menata jadwal, dan rasa lelah datang lagi. Apalagi setelah ia tahu bahwa bahan Biologi masih tertinggal beberapa yaitu dari handout, catatan. Ia kaget, menghafal paket saja ia sudah pusing apalagi ditambah, belum badannya lelah. Iapun pasrah dan berdoa, "Tuhan Yesus, aku sudah tak sanggup. Maaf, ini sudah melebihi batas kemampuanku, aku tak dapat melanjutkan belajar kali ini. Semua fisikku juga otaku sudah lelah, apalagi aku harus bersiap untuk esok. Aku serahkan sepenuhnya pelajaran Biologi ini kedalam tangan-Mu, aku yakin besuk aku pasti bisa". Iapun tidur dan mencoba bermimpi selain biologi.
       Esoknya ia berangkat ke sekolah, sampai sana ia belajar catatan dan handout yang belum sempat ia pelajari. Ia takut jika tak sempat waktunya. Tim pun membaca sebisanya, hanya yang penting-penting saja. Karena waktu mepet ia terpaksa menghafal dengan cepat dan tidak memilih yang mana yang ia akan hafal. Akhirnya TEEEE...TTT iapun masuk ruang kelas dan berharap mukjizat datang. Ia menerima soal tapi ia percaya ia bisa. Akhirnya ia mengerjakan soal, Nick heran soal-soal yang ia kerjakan. Hampir semuanya mudah baginya, ia bisa mengerjakan!. Dan anehnya, ada beberapa soal yang sebenarnya kalau ia tidak belajar catatan dan handout ia takkan bisa tapi anehnya bukan disitu. Anehnya, beberapa soal tadi adalah catatan dari buku catatan dan handout yang ia baca tanpa memilih/tidak urut dari awal. Jadi pada saat belajar tadi di sekolah ia belajar tidak urut, langsung ke bagian tertentu yang mungkin tidak akan keluar. Tapi bagian tertentu itu keluar dan ia beruntung bisa membaca tadi.Ia juga membaca sedikit dari handout, dan itu keluar juga. Tim merasa Tuhan membantunya, Tuhan menunjukkan mana soal-soal yang akan keluar walaupun catatannya banyak tapi anehnya Tim memilih menghafalkan bagian tertentu dari catatan. Dan itu keluar. Padahal hampir semua penting. Ia bersyukur dan sekarang mulai percaya untuk tidak mengeluh dan selalu berpikir positif menghadapi hari-hari. Ia juga membuat janji pada Tuhan, karena Tuhan telah menolongnya lebih dari yang ia harapkan. Ia berjanji untuk menuliskan pengalamannya di komputer/laptop, dan saat inilah ia bisa menulis, itulah pengalaman yang kau baca, adalah janji Nick pada Tuhan. GBU.....
He make a Miracle for me and He just says "Belive Me, and I will be Happy"